Peristiwa penemuan roket harus merujuk jauh ke tahun 1200 an, yaitu tahun dimana ilmuan Muslim bernama Hasan Al-Rammah hidup. Beliau tercatat seorang insinyur Muslim pertama yang mencetuskan dan menjelaskan tentang torpedo pada 1270 M. Dalam bukunya, ia juga menggambarkan sebuah torpedo melesat dengan sebuah sistem roket yang diisi dengan bahan peledak dan memiliki tiga titik api. Inilah yang memulai cikal bakalnya riset tentang impuls momentum dan tumbukan.
Perubahan momentum menghasilkan impuls. Dalam tumbukan yang tidak disertai gaya luar, momentum sistem selalu kekal.
Momentum adalah besaran yang menunjukkan hasil perkalian antara massa benda dan kecepatan geraknya.
Impuls dinyatakan dalam persamaan:
I = F.∆t
dimana I = impuls, F = gaya yang bekerja dan ∆t = selang waktu tumbukan atau gaya bekerja.
Impuls adalah besar perubahan momentum yang dimiliki benda.
Momentum adalah kekal yang berarti momentum awal dan momentum akhir suatu sistem adalah sama.
Momentum dinyatakan dalam persamaan berikut;
P = mv
dimana P = momentum, m = massa benda, dan v = kecepatan gerak benda.
Koefisien kelentingan bahan adalah suatu nilai yg mempengaruhi tingkat elastisitas bahan ketika bertumbukan dengan benda lainnya.
Berdasarkan sifat kelentingan bahan, tumbukan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tumbukan lenting sempurna atau tumbukan elastik (e = 1), tumbukan tidak lenting sama sekali atau tumbukan inelastik (e = 0), dan tumbukan lenting sebagian (0 < e < 1).
Pada peristiwa gerak jatuh bebas, kita dapat menghitung kecepatan gerak jatuh bebas, v = √2gh, dengan h adalah ketinggian tempat/posisi benda jatuh.
Hubungan gerak jatuh bebas dengan koefisien restitusi adalah pada ketinggian, hal tersebut bisa dirumuskan dengan persamaan, e = √h' / √h, dengan h' adalah ketinggian benda hasil pemantulan.
Hukum kekekalan momentum bedasarkan hasil perhitungan dari sebuah peristiwa tumbukan adalah m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v'2
Untuk melihat animasi tentang momentum linier yang menarik silahkan kunjungi situs:
http://fisika.name/siap/momentum%20linier/index_files/momentum%20linier.swf
Perubahan momentum menghasilkan impuls. Dalam tumbukan yang tidak disertai gaya luar, momentum sistem selalu kekal.
Momentum adalah besaran yang menunjukkan hasil perkalian antara massa benda dan kecepatan geraknya.
Impuls dinyatakan dalam persamaan:
I = F.∆t
dimana I = impuls, F = gaya yang bekerja dan ∆t = selang waktu tumbukan atau gaya bekerja.
Impuls adalah besar perubahan momentum yang dimiliki benda.
Momentum adalah kekal yang berarti momentum awal dan momentum akhir suatu sistem adalah sama.
Momentum dinyatakan dalam persamaan berikut;
P = mv
dimana P = momentum, m = massa benda, dan v = kecepatan gerak benda.
Koefisien kelentingan bahan adalah suatu nilai yg mempengaruhi tingkat elastisitas bahan ketika bertumbukan dengan benda lainnya.
Berdasarkan sifat kelentingan bahan, tumbukan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tumbukan lenting sempurna atau tumbukan elastik (e = 1), tumbukan tidak lenting sama sekali atau tumbukan inelastik (e = 0), dan tumbukan lenting sebagian (0 < e < 1).
Pada peristiwa gerak jatuh bebas, kita dapat menghitung kecepatan gerak jatuh bebas, v = √2gh, dengan h adalah ketinggian tempat/posisi benda jatuh.
Hubungan gerak jatuh bebas dengan koefisien restitusi adalah pada ketinggian, hal tersebut bisa dirumuskan dengan persamaan, e = √h' / √h, dengan h' adalah ketinggian benda hasil pemantulan.
Hukum kekekalan momentum bedasarkan hasil perhitungan dari sebuah peristiwa tumbukan adalah m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v'2
Untuk melihat animasi tentang momentum linier yang menarik silahkan kunjungi situs:
http://fisika.name/siap/momentum%20linier/index_files/momentum%20linier.swf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar